Monday, August 31, 2009

Deteksi Gejala Kanker Sejak Dini

Irni Diniati

31/08/2009 09:49 | Info Kesehatan
Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Kendati demikian, kesadaran orang terhadap penyakit kanker serta strategi pencegahannya masih sangat rendah. Padahal, mendeteksi penyakit kanker secara dini dapat membantu pengobatan agar lebih efektif.

Bagaimana wanita bisa mengurangi risiko terkena penyakit kanker? Tes Papanikolaou atau pap smear, dan Mammografi atau pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah sangat penting untuk mendeteksi kanker leher rahim atau kanker payudara. Namun tes-tes tersebut tidaklah cukup untuk melindungi diri dari segala jenis penyakit kanker.

Rokok, paparan terhadap radiasi, alkohol, dan infeksi kronis adalah beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker. Sedangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit tersebut adalah pola makan dan obesitas.

Untuk itu, situs The Times of India menuliskan informasi dari Dr Ashok Vaid, Kepala Onkologi Institut Kesehatan Artemis di Gurgaon, Haryana, India, mengenai beberapa gejala penyakit kanker yang terlihat pada wanita. Jika Anda para wanita merasa sering menjumpai tanda-tanda peringatan sebagai berikut, berarti sudah saatnya Anda mengunjungi dokter.

1. Berat badan turun drastis karena alasan yang tak jelas, hilang selera makan, atau mudah lelah.
2. Luka yang tak kunjung sembuh di mulut.
3. Sulit menelan.
4. Bengkak-bengkak tak normal di leher, bawah lengan, atau di bagian mana pun pada tubuh.
5. Bengkak di payudara, cairan abnormal yang keluar dari puting payudara.
6. Batuk-batuk yang cukup lama bahkan disertai darah.
7. Perut kembung atau pendarahan pada anus.
8. Pendarahan berlebihan yang tak normal saat menstruasi.
9. Cairan abnormal yang keluar lewat vagina atau pendarahan setelah berhubungan seks.
10. Urine atau tinja yang disertai darah.(LUC)
sumber : liputan6.com

Makanan Agar Tetap Awet Muda

Irni Diniati

30/08/2009 09:49 | Info Kesehatan
Siapa bilang kita hanya bisa menggunakan suntikan Botolium Toxin atau Botox agar tetap awet muda? Beberapa makanan seperti yang dihimpun The Times of India berikut juga bisa dimanfaatkan guna menjaga kulit agar tetap kencang:

1. Minyak zaitun
Bermacam penelitian telah membuktikan bahwa lemak tak jenuh yang tedapat di minyak zaitun bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Tapi jangan lupa, minyak zaitun juga mengandung antioksidan seperti polifenol yang berperan penting untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan masalah usia. Maka dari itu, gunakanlah minyak zaitun saat memasak sehari-hari.

2. Yogurt
Hingga kini memang belum ada penelitian yang membuktikan secara langsung mengenai hubungan yogurt dengan masa hidup yang awet muda. Kendati demikian, fakta bahwa yogurt kaya akan kalsium juga tak dibantah. Sehingga dengan mengonsumsi yogurt, tulang menjadi tak gampang keropos. Risiko osteoporosis pun berkurang, terutama pada wanita. Bakteri baik yang terkandung pada yogurt juga dapat membantu menghadapi masalah usus.

3. Ikan
Ikan kaya akan lemak omega-3. Kandungan ini membantu menjaga level kolesterol pada tubuh Anda sehingga terhindar dari risiko penyumbatan pembuluh arteri. Hasilnya, jantung kita menjadi lebih sehat.

4. Cokelat
Cokelat biasanya kaya akan flavanol yang dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah. Jika kita memiliki peredaran darah yang lancar, maka kita akan terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, penyakit ginjal, dan bahkan dementia.

5. Kacang-kacangan
Penelitian yang dilakukan baru-baru ini membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi kacang-kacangan secara teratur bisa menambah masa hidupnya hingga dua setengah tahun. Kaya akan lemak tak jenuh, kacang-kacangan berfungsi serupa dengan minyak zaitun. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan vitamin dan mineral serta antioksidan lainnya.

6. Minuman anggur
Alkohol dapat melindungi kita dari penyakit jantung, diabetes dan penyakit yang berhubungan dengan kehilangan ingatan. Tapi hanya dengan satu syarat, yaitu dengan mengonsumsi secukupnya saja. Contohnya minuman anggur merah yang mengandung resveratrol, yakni senyawa yang juga bisa memberi keuntungan seperti yang disebutkan di atas.(LUC)
sumber : liputan6.com

Agar Si Kecil Tak Sulit Makan

dr. Tri Rejeki Herdiana

30/08/2009 09:49 | Info Kesehatan
Kenapa anak saya kurus? Apa yang harus saya lakukan supaya dia bisa gemuk?” Apakah pertanyaan ini pernah terbesit di pikiran Anda?

Orang tua saat ini lebih menginginkan anaknya gemuk dibandingkan kurus. Padahal tidak semua yang gemuk itu sehat dan tidak semua yang kurus itu tidak sehat. Namun sudah menjadi stigma di masyarakat kalau anak yang gemuk adalah anak yang sehat. Anggapan ini belum tentu benar. Jika kita cermati lagi, anak kurus yang dimaksud oleh para orang tua itu seperti apa?

Kalau dibandingkan dengan anak lain yang jauh lebih gemuk, tentu saja anak akan terlihat lebih kurus. Tapi perlu diingatkan, anak yang kurus juga bisa berarti kurang gizi. Seorang anak disebut bergizi kurang bila berat badan berdasarkan umurnya kurang dari 80 persen, atau berat badan berdasarkan tinggi badannya kurang dari 90 persen.
Orang tua dapat melihat apakah pertumbuhan anaknya mengikuti jalur yang benar dengan menggunakan kurva pertumbuhan berat badan yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) atau kartu berobat lain.

Jadi, bila anak kita kurus namun bergizi baik maka hal ini tidak perlu dirisaukan oleh orang tua. Tapi tetap saja banyak orang tua yang lebih menginginkan anaknya gemuk. Jadi bagaimana menyiasati anak kurus?

Sebelum melakukan hal-hal berikut ini, perlu diperhatikan kesehatan anak Anda. Kadangkala bila anak sering sakit, memang pertumbuhannya agak terhambat. Itu disebabkan karena ia jadi membutuhkan lebih banyak energi untuk proses penyembuhan dan tumbuh normal. Selain itu pada anak yang sakit, nafsu makannya akan menurun. Bila anak sering sakit, ada baiknya periksa ke dokter anak. Bisa jadi ada proses yang sifatnya kronis, atau bisa juga ada masalah lain yang belum diketahui seperti suatu infeksi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar si kecil mau makan, antara lain:

1. Mengurangi camilan yang membuat anak kenyang.
Jangan biarkan anak terlalu sering jajan di luar makanan utama karena dapat menyebabkan anak kenyang. Jika terlalu sering jajan, dia tidak akan merasa lapar saat tiba waktu makan. Selain itu, cakupan gizi dalam jajanan tersebut belum tentu mencukupi kebutuhan anak.

2. Buat suasana makan yang menyenangkan bagi anak.
Sajikan makanan yang cukup bervariasi kepada anak sehingga anak tidak bosan. Buatlah suasana yang menimbulkan anggapan bahwa makan adalah sesuatu yang menyenangkan. Jangan cepat menyerah jika anak tidak menyukai makanan yang kita tawarkan. Coba ulangi lagi dengan suasana yang berbeda.

3. Tambahkan susu secukupnya.
Jangan berikan susu pada anak dalam jumlah berlebihan. Cukup dua atau tiga gelas susu sehari. Jumlah susu yang berlebihan akan menyebabkan anak kekenyangan sehingga anak tidak mau makan lagi.

Jika Anda sudah mencoba namun si kecil tetap susah makan, konsultasikan dengan dokter anak Anda. Mungkin terdapat gangguan kesehatan tertentu yang mendasarinya.(LUC)
sumber : www.liputan6.com

Template by : kendhin x-template.blogspot.com